Solo — Kesadaran warga agar tidak membuang sampah ke sungai masih rendah. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya sampah rumah tangga masuk ke pintu air setelah terbawa derasnya air sungai.
“Kami harus kerja keras menyingirkan sampah rumah tangga yang masuk ke pintu air agar tidak mengenai pompa air. Kalau sampah dibiarkan bisa merusak mesin pompa air,” ujar koordonator penjaga pintu air Solo Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Purwoko kepada Timlo.net, Rabu (1/4).
Persoalan sampah yang menyangkut ke pintu air, lanjut dia, hampir merata ditemukan di pintu air Solo. Tidak hanya soal sampah, bantal dan kasur juga ikut dibuang ke sungai.
“Sangat disayangkan masih ada warga membuang kasur dan bantal ke sungai. Tindakan tersebut dapat merusak pompa air dan menyebkan banjir,” kata dia.
Ia mengimbau kepada warga yang tinggal di sepanjang bantara Sungai Bengawan Solo dan anak sungai Bengawan Solo agar bisa menjaga kebersihan lingkungan masing-masing. Hal itu sangat penting agar Solo tetap bebas dari banjir.
Diketahui hujan deras yang terjadi di kawasan hulu puncak Gunung Merapi dan Gunung Merbabu membuat Tinggi Permukaan Air (TMA) Sungai Bengawan Solo di empat pintu air di wilayah Solo berstatus siaga hijau.
Namun demikin, air tidak sampai masuk ke pemukiman warga. Keempat pintu air tersebut yakni pintu air Pucangsawit, Joyotakan, Demangan, dan Jurug.
“Semua pintu air di wilayah Solo saat ini berstatus siaga hijau akibat TMA naik setelah daerah puncak Gunung Merapi dan Gunung Merbabu diguyur hujan deras,” ujarnya.
Editor : Marhaendra Wijanarko