Solo — Wagino (56) tak pernah menyangka produk Alat Pelindung Diri (APD) baju hazmat atau pelindung badan buatannya yang diproduksi secara home industri laris manis. Bahkan, pesanan mengalir tidak hanya dari dalam Kota Solo, tetapi juga dari luar kota.
“Sepekan terakhir, saya bersama 12 orang pegawai disibukkan membuat APD. Ada yang memotong kain, ada yang menjahit sesuai dengan pola, ada yang melakukan finishing,” ujar Wagino kepada Timlo.net, Rabu (1/4).
Sedangkan ia bertugas melakukan pengecekan akhir guna memastikan sesuai dengan standar. Sehari bisa membuat 20 sampai 30 APD. Pesanan banyak datang dari komunitas, pemerintahan, dan lainnya.
“Dari RSUD Blora, kemarin pesan 100 pcs, kemudian ada pesanan juga dari kelompok relawan 50 pcs, terus ada lagi dari salah satu alumni SMA buat bakti sosial 50 PCS juga,” papar dia.
Warga Kampung Pucangsawit RT 02 /RW 15 Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo ini menggunakan kain parasut yang biasanya buat jaket untuk membuat APD tidak tembus air. APD ini dijual Rp 200.000 per baju. Sedangkan dalam pembelian paket banyak satu baju hanya dibandrol Rp 175.000.
“APD ini sangat penting bagi dokter untuk merawat pasien Covid-19 agar tidak tertular. Saya membantu membuatkannya dengan harga murah,” ujarnya.