Timlo.net–Selama menciptakan obat untuk merawat penyakit, kadang-kadang peneliti akan menemukan efek samping yang tidak diperkirakan. Efek samping itu tidaklah selalu negatif. Misalnya Viagra, awalnya diciptakan untuk mengobati darah tinggi. Tapi ternyata efek samping obat itu bisa digunakan untuk merawat disfungsi ereksi.
Sepertinya obat disfungsi ereksi memiliki potensi penggunaan lainnya yaitu mengobati virus corona yang kritis. Obat disfungsi ereksi itu disebut Aviptadil (VIP). Obat ini bisa digunakan untuk merawat pasien virus corona dalam tahap kritis. Aviptadil bisa menolong menghentikan sindrom acute respiratory distress, tulis Ubergizmo, Rabu (1/4).
Untuk saat ini belum ada obat untuk virus corona. Dokter hanya berhasil merawat gejala-gejalanya. Aviptadil dianggap mampu menolong dokter merawat penderita virus corona sambil menunggu obat dan vaksin virus itu dibuat.
Berdasarkan uji coba perusahaan NeuroRx , tujuh dari delapan pasien yang memakai ventilator menunjukkan perbaikan kondisi yang signifikan setelah diberikan Aviptadil. Enam di antara tujuh pasien itu diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Sayangnya, obat ini belum diterima FDA, badan obat dan makanan di Amerika Serikat untuk digunakan masyarakat umum. FDA hanya mengeluarkan surat jika penelitian yang dilakukan dua perusahaan farmasi, NeuroRx dan Relief Therapeutics bisa dilanjutkan. Dengan demikian, dua perusahaan itu bisa memasuki uji coba fase kedua untuk obat itu.