Boyolali — Gugus Tugas Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) Kabupaten Boyolali memastikan kesiapan rumah sakit darurat untuk mengantisipasi penyebaran dan penularan Covid-19.
Dalam rangka merespon wabah penyakit yang sudah dinyatakan pandemi ini, telah disiapkan bangunan untuk melakukan isolasi bagi pasien dengan kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di Kota Susu.
Asisten Administrasi Umum Sekda Kabupaten Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani, Kamis (2/4), menjelaskan, rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo bakal dimanfatkan untuk ruang isolasi.
“Bangunan Rusunawa akan dipakai dan dimanfaatkan sebagai rumah sakit darurat untuk isolasi ODP dan PDP Covid-19 dengan berbagai pertimbangan dan memperhatikan protokol kesehatan,” terang Wiwis yang juga Ketua III Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kabupaten Boyolali –seperti dilansir laman boyolali.go.id.
Ruang isolasi ini, menurut Wiwis, direncanakan akan menggunakan dua lantai bangunan. Lantai satu diperuntukkan untuk perawatan pasien PDP ringan maupun sedang dengan kapasitas 18 kamar dengan satu kamar berisi dua ranjang pasien. Sementara lantai dua untuk para penunggu pasien dan petugas medis. Pihaknya memastikan akan menjaga keamanan dan kenyamanan warga sekitar dengan pemberian pagar setinggi tiga meter.
“Untuk lantai dua adalah tempat isolasi bagi penunggu pasien dan seluruh tenaga medis. Untuk lantai tiga dan empat masih kita sterilkan dan gedung ini keberadaanya agak jauh dari lingkungan masyarakat dan dilindungi oleh pagar pembatas setinggi tiga meter. Semua upaya ini dilakukan untuk kesehatan, keamanan dan kenyamanan seluruh masyarakat Boyolali,” imbuh Wiwis.
Disinggung terkait pemanfaatan rumah sakit khusus ini direncanakan akan mulai beroperasi Senin (6/4) mendatang. Untuk saat ini sedang dilakukan pemasangan sekat setiap kamar yang bisa diselesaikan sebelum pengoperasian.
“Progres sampai saat ini masih pembersihan dan pemasangan sekat-sekat tiap kamar. Kita harapkan penantaan dan seluruh prasarana sudah standar rumah sakit dan standar untuk isolasi semoga dapat segera diselesaikan,” tegas Wiwis.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali, Ratri Survivalina memastikan rumah sakit isolasi ini akan disesuaikan dengan standar rumah sakit paru-paru.
“Bahwa upaya pemasangan kaca-kaca ini untuk memisahkan antara pasien yang terinfeksi dan yang belum terinfeksi, dan untuk lantai dan dinding sudah kita renovasi sesuai standar rumah sakit paru-paru,” terang pejabat yang akrab dipanggil Lina ini.
Pihaknya mempelajari kasus yang terjadi di Tiongkok dalam penanganan ODP dan PDP yang ditempatkan dalam satu gedung agar efektif dalam penanganannya.
“Menengok kasus di negara-negara lain seperti Tiongkok dan lain-lain, penanganan pasien ODP dan PDP Covid-19 harus disatukan dalam satu gedung dan ditangani secara intensif sampai dengan benar-benar sehat dan sembuh,” tandas Lina.
Editor : Marhaendra Wijanarko