Karanganyar – Penutupan total akses ke perkampungan atau local lockdown di masa tanggap darurat virus corona perlu disikapi bijak. Perlu ada dispensasi membuka akses terutama untuk kebutuhan mendesak.
Hal itu dikemukakan Bupati Juliyatmono dalam menyikapi ramainya local lockdown di wilayah Kabupaten Karanganyar, Sabtu (4/4).
Juliyatmono mengatakan, sebenarnya masyarakat cukup menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Menurutnya, alangkah baik jika dibuatkan jadwal piket ronda supaya lebih terpantau. Terutama mendeteksi kedatangan warga perantau atau tamu luar kota.
Peronda diminta mengingatkan tetangganya yang berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) supaya tetap mengisolasi diri selama 14 hari.
“Sebenarnya menurut aturan lockdown seperti itu tidak boleh dilakukan. Lebih baik dibuatkan piket ronda malam agar terpantau. Jika ada, nanti akan kami ingatkan,” katanya.
Warga setempat juga dianjurkan lebih menyeriusi perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS) supaya menghindari penyebaran penyakit dari kontak fisik.
“Masyarakat masih butuh keluar untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Jangan full akses ditutup. Beri jalan untuk keluar masuk,” katanya.
Kapolres Karanganyar AKBP Leganek Mawardi tidak mempersoalkan langkah isolasi tersebut. Menurunya, karantina wilayah merupakan ide bagus karena dapat membatasi dan mendeteksi orang yang keluar maupun masuk kampung.
”Yang keluar masuk wajib cuci tangan, menyemprot disinfektan. Jika ada yang pulang dari daerah endemik, segera melapor untuk membantu mendeteksi,” papar Leganek.
Editor : Dhefi Nugroho