Solo — Pengamat komunikasi Potan Rambe mengungkapkan, adanya kejadian seperti penolakan pemakaman jenazah perawat positif Corona, padahal sudah sesuai protokol kesehatan. Itu menunjukkan masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang tata laksana penanganan Covid-19. Apalagi tentang jaga jarak, pemakaian masker dan sebagainya.
“Ini membuktikan komunikasi yang berkaitan dengan Covid-19 perlu diperbaiki. Baik pesan, cara penyampaian maupun pola komunikasinya, termasuk pelibatan tokoh informal atau tokoh masyarakat,” ungkap Potan Rambe yang kini sedang menempuh S3 Komukasi UNS, saat diwawancarai Timlo.net, melalui telepon seluler, di Solo, Sabtu (11/4).
Potan menandaskan, yang penting semua orang yang berperan dalam komunikasi tentang Covid-19 ini mesti sadar bahwa pesan yang disampaikan harus mempunyai data yang valid dan paling tidak memahami masalahnya dengan benar. Termasuk pelibatan tokoh masyarakat dan tokoh informal.
Menurut Potan, misal pesan untuk salat dulu di rumah hingga penyebaran virus teratasi, nyatanya setelah melibatkan tokoh agama, pesan itu sedikit demi sedikit diikuti masyarakat luas. “Karena pada dasarnya pesan yang disampaikan tokoh informal itu semakin ke daerah apalagi terpencil semakin di dengar, terutama oleh masyarakat setempat. Itu sering terabaikan,” ujarnya.