Solo — PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV mencatat adanya penurunan konsumsi LPG (Elpiji) dan BBM di Solo dan sekitarnya selama bulan Maret. Hal itu terjadi akibat wabah Virus Corona atau Covid-19.
“Penurunan konsumsi Elpiji dan BBM di Solo dan sekitarnya pada Maret kami catat sangat signifikan dibandingkan pada Februari,” ujar Supervisor Comunication Pertamina MOR IV Arya Yusa Dwicandra, Sabtu (11/4).
Arya mengungkapkan, konsumsi BBM jenis gasoline, yaitu premium, pertalite, dan pertamax pada bulan Maret secara keseluruhan mengalami penurunan permintaan sebesar 17 persen jika dibandingkan konsumsi bulan Februari 2020. Penurunan tersebut, kata dia, dari 327 KL/hari menjadi 269 KL/hari.
“Penurunan konsumsi tersebut tidak hanya terjadi pada BBM jenis gasoline, tetapi saya lihat juga jenis gasoil, yaitu solar dan dex series,” kata dia.
Menurut dia, penurunan untuk BBM jenis gasoil ini turun sebesar 4 persen dari 91 KL menjadi 87 KL.
Sementara itu, untuk konsumsi Elpiji juga mengalami penurunan tetapi masih dalam batas normal.
“Konsumsi Elpiji terjadi penurunan, tetapi tidak signifikan. Rata-rata bulan Februari di angka 118 MT, sedangkan bulan Maret di angka 116 MT sehingga dikatakan untuk Elpiji relatif stabil,” papar dia.
Ditambahkan, penyebab utama penurunan konsumsi gas Elpiji diperkirakan banyak hotel, rumah makan, dan warung makan tutup akibat wabah Covid-19. Pertamina memastikan stok BBM dan Elpiji di wilayah MOR IV di tengah wabah Corona saat ini aman, dengan rata-rata ketahanan untuk BBM selama 9-12 hari dan Elpiji 4-6 hari.