Sukoharjo – Guru Besar Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof Dr. Harun Joko Prayitno mengungkapkan, pemanfaatan TVRI sebagai salah satu media pembelajaran sebenarnya pengulangan dari pemanfaatan media ini 20-an tahun silam.
“Keunggulan media TVRI adalah kemampuan jelajahnya yang hampir bisa masuk ke seluruh pelosok tanah air. Dan sedikit asupan iklan,” ujar Harun saat dihubungi melalui telepon seluler, Senin (13/4).
Harun yang juga Dekan FKIP UMS Ini mengemukakan, nilai positif dari pemanfaatan TVRI adalah untuk mengurangi anak2 bermain di luar rumah terutama pada masa penegakan physical distancing.
Lebih lanjut Harun mengatakan, kemampuan retorika dan kemampuan sugesti pragmatik fasilitator menjadi taruhan pemanfaatan TVRI sebagai salah satu media pembelajaran era komputasi global sekarang ini.
Namun demikian, menurut Harun, materi yang disampaikan fasilitator atau guru melalui TVRI perlu mengutamakan aspek proses, aspek autentitas dan aspek kreativitas.
Dalam konteks ini, kata Harun, kehadiran dan peran orangtua atau wali siswa menjadi kunci keberhasilan pemanfaatan TVRI sebagai salah satu media atau sumber pembelajaran. Hal ini karena sekarang memang sedang berada dalam disrupsi pembelajaran dan turbulensi tata kelola pendidikan.
“Selama anak tidak bisa menjalin komunikasi autentik dan menghayati proses penyampaian materi lewat TVRI tersebut maka akan terjadi disfungsi atau disorientasi pembelajaran,” ungkap guru besar pendidikan ini.