Solo — Sebanyak 43 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor mudik ke Solo dengan menumpang bus sewaan turun di Terminal Tipe A Tirtonadi, Gilingan, Banjarsari, Solo. Setibanya di Solo langsung dibawa ke Posko Covid-19 Pemkot Solo untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan dan pendataan.
“Kami terima info ada pemudik dari santri Ponpes Gontor mudik ke Solo. Mereka langsung dibawa ke rumah penampungan (Graha Wisata Niaga) untuk didata dan cek kesehatannya,” ujar Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo, Selasa (14/4).
Disebutkan, pemudik santri Gontor semuanya tidak dikarantina di Graha Wisata Niaga karena statusnya masih anak di bawah umur dengan pendidikan SMP. Pemkot tetap memberlakukan karantina, tetapi dilakukan di rumah masing-masing selama 14 hari dengan diawasi orangtua.
“Penjemputan santri kita minta dilakukan sendiri orangtua di Graha Wisata Niaga,” tutur Rudy –sapaan akrab Walikota Solo.
Koordinator Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Cabang Solo Fuad Zen mengatakan, sesuai dengan aturan Pemkot, santri yang mendapat jatah libur 14 hari ini langsung dibawa ke Graha Wisata Niaga menggunakan bus BST khusus karantina. Hasil pengecekan kesehatan, semua santai dalam kondisi sehat.
“Total ada 43 santri yang mudik ke Solo. Mereka mudik bertahap mulai Minggu dan Senin. Santri ini datang dari Magelang, Ponorogo, dan Ngawi,” kata Fuad.
Sebanyak 43 santri tersebut terdiri 18 santri perempuan dan 25 santri laki-laki. Semua santri dalam kondisi sehat tetap akan dipantau secara berkala oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo.