Semarang – Seorang pekerja bangunan, Heri Prasetyo (43) tewas tertimpa bongkahan beton dari konstruksi gedung berlantai dua yang sedang dia robohkan. Dibutuhkan peralatan berat dan rescuer terlatih untuk mengevakuasi jenazah korban dari runtuhan beton yang menjepitnya di ketinggian.
Informasi yang dihimpun petugas Badan SAR Semarang di lapangan, musibah yang menimpa Heri Prasetyo terjadi saat korban bersama tiga temannya membongkar tembok di lantai dua bekas apotek di Jalan Prof Hamka, Ngaliyan, Kamis (16/4) siang.
Salah seorang mitra korban, Turkamun (49) menuturkan kesaksiannya, saat itu dia dan dua pekerja lain menahan dengan tali agar runtuhan tembok tidak jatuh ke jalan. Sedangkan Heri berada di sisi luar, menghancurkan tembok dengan godam.
Tak dinyana, kata Turkamun, baru pada gempuran pertama tembok sudah hancur dan runtuh menimpa korban sehingga tewas seketika.
“Kami mendapat panggilan untuk evakuasi, karena posisi korban terjepit reruntuhan di atas,” ujar Agung Hari Prabowo, Kasubsi Operasi Basarnas Semarang yang memimpin evakuasi di lapangan.
Untuk bisa mengevakuasi korban dengan aman, Basarnas mengerahkan truk derek besar yang biasa untuk menderet rescue boat. Ujung lengan derek digunakan untuk mengatrol seorang rescuer, sehingga bisa melepaskan jenazah korban dan membawanya turun ke tempat aman.
“Memang tidak butuh waktu lama, tapi rescuer kami harus berhati-hati karena risikonya bisa tertimpa jika ada bagian tembok yang runtuh,” tutur Agung.
Setelah proses evakuasi, jenazah korban dilarikan ke rumah sakit untuk kepentingan visum.
Editor : Ari Kristyono