Sragen – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sragen menggagas Program Pasar Sragen Online. Program ini untuk mempermudah warga dalam berbelanja di tengah wabah corona.
“Ini merupakan inovasi dari Disperindag. Langkah ini untuk mengurangi kerumunan warga di pasar tradisional. Warga bisa berbelanja di pasar Bunder Sragen tanpa harus keluar rumah,” kata Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Kamis (16/4).
Melalui pasar online ini warga bisa mencari kebutuhan barang melalui website www.pasarsragenonline.com, Instagram @pasarsragenonlie dan Facebook : Pasarsragenonline.
Dia menyampaikan, harga di pasar tradisional fluktuatif dan tidak bisa dibuat harga baku. Maka perlu tawar menawar, baik lewat telepon maupun melalui pesan whatsapp.
”Asyiknya tawar menawar, ruh dari pasar tradisional tidak luntur,” ujarnya.
Saat Timlo.net mencoba membuka laman tersebut, terlihat tampilan yang cukup rapi. Setiap pedagang diberi satu artikel yang menerangkan barang yang dijual, lokasi dan foto-foto pendukung. Tersedia nomor Whatsapp untuk berkomunikasi langsung, misalnya untuk memesan atau tawar menawar.
Untuk memudahkan transaksi, pasar online ini menggandeng startup lokal bernama Joxi App. Setelah tawar menawar selesai, pedagang akan menghubungi kurir Joxi yang akan membayar transaksi maksimal Rp 200 ribu dan mengantarkan barang ke rumah pembeli.
Jika nilai dagangan di atas Rp 200 ribu, dipersilakan transfer langsung atau sesuai kesepakatan antara pembeli dengan pedagang.
Namun, disebutkan jika pembeli ingin sistem pembayaran lain atau pengantaran barang menggunakan cara lain seperti ojek atau becak, bisa dilakukan berdasarkan kesepakatan dengan pedagang.
Editor : Ari Kristyono