Sragen – Polres Sragen memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) bagi petugas medis di RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen dan RSUD Dr Soeratno Gemolong. Kedua rumah sakit milik Pemkab Sragen tersebut saat ini kekurangan APD untuk penanganan pasien covid-19.
“Mungkin nilainya tak seberapa tapi ini sebagai wujud perhatian kami dan kepedulian kami kepada tenaga medis. Apalagi tadi disampaikan kalau tidak menggunakan APD lengkap sama artinya bunuh diri,” kata Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandy Cahya Priambodo, Jumat (17/4).
Bantuan yang diberikan tersebut diantaranya 20 kacamata Google, 20 Face Shield, 20 Over All, 8 Box Shoe Cover, Makanan roti Kongguwan 4 box, Air mineral botol 300ml 10 dus, masker 4 dos / 160 biji, Sarung tangan 23 dos, Disinfektan 4 jerigen, vitamin, 51 pieces APD hingga hand sanitizer.
Menurutnya, bantuan itu diberikan sebagai wujud dukungan dan kepedulian Polres Sragen kepada petugas medis yang telah rela berkurban dengan menangani pasien covid-19.
Bantuan langsung diterima Dirut RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen, dr Didik Haryanto. Dia menyampaikan, kondisi APD untuk petugas medis yang menangani pasien PDP covid-19 di RSUD Sragen masih sangat kurang.
“Salah satu yang paling dibutuhkan saat ini adalah APD masker jenis N 95. Laporannya saat ini hanya tinggal 35 saja. Padahal setiap hari berapa pasien yang datang kita belum tahu. Saat ini di ruang isolasi RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen ada tujuh pasien PDP,” paparnya.
Didik kemudian menguraikan masker N 95 itu sangat krusial dibutuhkan oleh petugas medis saat menangani pasien PDP atau terduga covid-19 di level 4.
Sementara realitanya masker itu teramat langka. Kalaupun ada, harganya sudah sangat mahal. Hal itu disebabkan tidak semua rekanan yang selama ini menjadi distributor, bisa memproduksi masker dengan standar keamanan tertinggi seperti N 95.
“Kemarin kami pesen, yang datang pun (kualitasnya) jauh dari yang kita butuhkan. Ini persoalan yang kami hadapi,” katanya.
Editor : Dhefi Nugroho