Solo — Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) resmi menjadi RS rujukan lini kedua Covid-19 di Jawa Tengah. Hal ini sesuai dengan SK Menkes No 216 tahun 2020, RS UNS juga telah ditunjuk sebagai Laboratorium Pemeriksa Covid-19.
”Laboratorium tersebut sudah beroperasi sejak 13 April 2020,” ungkap Rektor UNS, Prof Dr Jamal Wiwoho didampingi Direktur RS UNS, Prof Dr dr Hartono, Minggu (19/4).
Prof Jamal mengemukakan, Kemendikbud telah mengalokasikan dana sebesar Rp 210 Milliar yang dialokasikan untuk RS pendidikan dan Fakultas Kedokteran di Indonesia.
“Untuk RS UNS sendiri memperoleh alokasi angggaran sebesar Rp 19,5 Miliar,” ungkapnya.
Jamal menambahkan, sesuai dengan Permenpan dan RB/3571/M/SM/0100/2020 tertanggal 26 Maret 2020, dalam rangka percepatan pemenuhan tenaga kesehatan BLU dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19, maka RS UNS melakukan penambahan SDM untuk menangani pasien Covid-19.
Direktur RS UNS, Prof Hartono mengatakan, terkait hal tersebut, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan. Semula, RS UNS hanya memiliki enam ruang isolasi. Empat di antaranya dengan tekanan standar, dan dua ruangan dengan tekanan negatif. Empat ruang bertekanan standar tersebut sudah digunakan untuk penanganan berbagai pasien selama ini.
“Mulai Senin (20/4), sesuai tugas dari Gubernur, RS UNS membuka ruang baru dengan jumlah 10 ruang bertekanan negatif dan dua ruang isolasi intensif. 10 Ruang bertekanan negatif tersebut dapat ditempati maksimal sampai 42 pasien. Akan dipilah ruangan untuk yang kategori PDP dan ruang untuk yang kategori kasus terkonfirmasi,” beber Hartono.
Sementara itu,terkait Sumber Daya Manusia (SDM), di RS UNS terdapat Tim Medis Covid-19 sebanyak 23 orang. Tim laboratorium Covid-19 terdiri dari dokter spesialis di bidang laboratorium dan Ahli Biologi Molekuler. Sedangkan pelayanan pasien Covid-19, digawangi oleh Satgas Covid dari berbagai profesi dan tugas sebanyak 120 orang.
Editor : Wahyu Wibowo