Yogyakarta – Wabah virus Corona atau covid-19, memaksa seluruh aktivitas olahraga dan kompetisi dinyatakan force majeure oleh federasi. Sudah satu bulan terakhir tidak ada aktivitas sepak bola di Indonesia.
Banyak aktivitas lain di luar sepak bola yang dilakukan, terutama di dalam rumah. Rasa jenuh dan bosan hampir dipastikan melanda setiap insan sepak bola, dengan situasi krisis yang belum juga reda.
Pelatih PSIM Yogyakarta, Seto Nurdiyantoro memiliki rutinitas yang dia lakukan selama pandemi covid-19. Ia mengaku mayoritas aktivitasnya dilakukan di dalam rumah.
“Saya kira rutinitas tidak jauh berbeda seperti lainnya. Pagi hari bagi-bagi tugas seperti bersih-bersih rumah. Anak-anak biar bermain di dalam rumah. Kalau malam sering buka laptop untuk nonton film,” beber Seto Nurdiyantoro, Senin (20/4).
Seto mengaku lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam rumah. Selain bersih-bersih, olahraga ringan untuk mencari keringat juga ia lakukan. Salah satunya dengan bermain tenis meja bersama kerabat atau rekannya.
“Seminggu bisa dua kali main pingpong. Bisa dikatakan 95 persen aktivitas saya selalu di rumah. Keluar rumah sangat jarang,” imbuh Seto.
“Motor tua yang saya punya juga demikian, dipanasi saja tiap hari. Kalau keluar pun paling dua minggu sekali, keliling kampung terus pulang,” katanya.
Memelihara burung juga menjadi satu diantara hobinya sejak lama. Awalnya memelihara burung ocehan seperti Murai Batu atau Cucak Ijo. Namun kini dirinya lebih kesengsem dengan perkutut dan memiliki tiga ekor, baik jenis lokal dan Bangkok.
“Pagi hari bisa menjemurnya, bikin kesibukan saja. Dulu awalnya ada ocehan, tapi ribet kalau sering ditinggal lama. Sekarang lagi suka perkutut, ada yang dikasih teman ada yang beli sendiri,” tandas mantan pelatih PSS Sleman ini.
Editor : Dhefi Nugroho