Wonogiri- Seluruh kegiatan pemerintahan di Pemkab Wonogiri, selain layanan publik, sejak Selasa (21/4) dihentikan dan anggarannya dibelokkan untuk menangani Pandemi Covid-19. Anggaran darurat itu diperkirakan lebih dari Rp 110 miliar.
“Mulai hari ini kita sepakat bahwa kegiatan-kegiatan di seluruh pemerintahan sementara kita hentikan dulu,” jelas Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Selasa siang.
Disampaikan, seluruh kegiatan akan ditiadakan kecuali pelayanan publik. Hal ini dilakukan agar seluruh anggaran yang ada untuk program atau kegiatan yang sebelumnya sudah direncanakan akan ditarik untuk belanja tidak terduga karena terjadi pandemi Covid-19.
“Jumlahnya berapa belum bisa dipastikan, sebab kalau kita mencermati Peraturan Menteri Keuangan Nomor 35 ada pengurangan transfer daerah cukup tinggi, 9,1 persen karena kita akan menggelar Pilkada. Kira-kira di angka Rp 193 miliar,” bebernya.
Dia mengatakan, dana transfer dari pemerintah pusat yang tidak disalurkan ke pemerintah daerah karena ada kondisi khusus yakni adanya wabah Corona.
“Maka hari ini kita gelar rapat,maksudnya untuk menyamakan persepsi di seluruh struktur yang ada.Setelah itu baru kita sinkronkan tata kelola anggaran ini,” ujarnya.
Lebihlanjut Bupati Wonogiri mengatakan, dengan diberlakukan lockdown artinya Pemkab Wonogiri akan memiliki anggaran untuk penanganan dan recovery Covid-19 bakal melebihi anggaran yang pernah dilontarkan yakni melebihi Rp 110 miliar.
“Kalau kita hitung di April, Mei, Juni apa yang mau kita kerjakan. Misalnya akan melakukan kegiatan infrastruktur, pasti akan kesulitan untuk pengadaan materialnya. Daripada timbul masalah baru, mending kita off saja,” terangnya.
Untuk menyikapi kondisi tersebut imbuh Bupati diambillah satu kebijakan yakni menghentikan seluruh kegiatan pemerintahan dan optimalisasi serta efisiensi. Namun demikian untuk pelayanan publik tidak dilockdown.
“Jadi yang kita pangkas anggaran untuk perjalanan dinas, makan minum, rapat dan segala macam dipangkas semua.Ketika anggaran seluruh OPD ditarik angka yang terkumpul jauh lebih besar,” tandasnya.
Editor : Ari Kristyono