Yogyakarta – Yogyakarta merupakan salah satu tujuan wisata Indonesia bahkan dunia, saat ini pariwisata di Yogyakarta sedang mengambil langkah strategi untuk mengembangkan potensi pariwisata daerah tersebut, “Jumenengan Sri Sultan Hamengku Buwono X” akan mulai dirintis sebagai upaya pengembangan kepariwisataan Candi Borobudur.
Sultan HB X dinobatkan sebagai Raja Keraton Yogyakarta pada 7 Maret 1989 menggantikan ayahnya, Sri Sultan HB IX (almarhum). Sultan HB X dikenal sebagai raja di Jawa yang sudah dikenal oleh masyarakat internasional, sedangkan Candi Borobudur sebagai Candi Budha terbesar di dunia dan warisan peradaban dunia berada di Pulau Jawa ini juga sudah dikenal oleh masyarakat dunia, sehingga pantas jika perayaan budaya berupa “jumenengan” itu digelar di Candi Borobudur.
Candi Borobudur yang berada dibawah pengelolaan PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWCBPRB) akan merintis dan mempersiapkan sungguh-sungguh langkah-langkah tersebut, seperti dilansir dari antarajateng, Komisaris Utama PT TWCBPRB, SD Dharmono, di Borobudur, Sabtu (06/03/10) malam mengatakan, ”Sekarang masih kecil-kecilan, masih rintisan, persiapannya antara tiga hingga empat bulan, tetapi harapannya pada tahun 2013-2014 perayaan ’jumenengan’ (penobatan) ini akan menjadi besar”.
Sultan HB X didampingi istinya, Gusti Kanjeng Ratu Hemas Sabtu malam lalu dengan mengenakan batik menyaksikan suguhan tari perayaan ”jumenengan” yang berlangsung di kawasan Candi Borobudur, bersama sekitar 500 tokoh masyarakat yang berasal dari Jakarta, Yogyakarta, Magelang dan Muntilan. Selain itu para tamu juga disuguhkan film dokumentasi tentang "Jumenengan Sri Sultan HB X" pada tahun 1989.
(Diolah dari antarajateng.com)