Solo — PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) sebagai operator jalan tol Solo-Ngawi dengan panjang 90,43 Km belum ada rencana menutup jalan tol pada saat larangan mudik diberlakukan mulai Jumat (24/4). Penutupan jalan tol dilakukan setelah ada perintah resmi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Meknisme penutupan jalan tol dan sebagainya bukan kewenangan masing-masing perusahaan operator melainkan kebijakan Kemenhub,” ujar Direktur Utama (Dirut) PT JSN, Ari Wibowo, Kamis (24/4).
Ari menyebut, dengan keluarnya kebijakan larangan mudik tersebut arahnya akan ada pembatasan kendaraan lewat jalan tol, khusunya kendaraan pribadi dan angkutan umum. Sedangkan kendaraan pembawa logistik tetap diperbolehkan lewat.
“Jika benar ada pembatasan kendaraan lewat di jalan tol Solo-Ngawi nanti ada pengaturan di lapangan dengan kepolisian dan Dishub (Dinas Perhubungan) setempat yang melakukan pengawasan,” jelasnya.
Disinggung jumlah kendaraan lewat tol Solo-Ngawi saat pandemi Covid-19, Ari mengaku terjadi penurunan sekitar 50 peresen terhitung pada Maret-April. Sebelum ada wabah Corona, kendaraan lewat tol Solo-Ngawi rata-rata 15.000 sampai 16.000 per hari, sekarang hanya 6.000
“Kami tidak menutup GT (Gerbang Tol) meskipun ada penurunan jumlah kendaraan masuk di jalan tol Solo-Ngawi selama pandemi Covid-19,” tambahnya.