Solo – Padatnya lalu lintas menjadi penyebab kemacetan di ruas-rusa jalan protokol. Bukan tidak mungkin kemacetan dan padatnya arus dapat menyebabkan kecelakaan. Di perempatan Gendengan tepatnya di sebelah barat Gereja Katolik Gendengan dipasang marka pemisah jalan yang terbuat dari beton.
Marka pemisah yang berada di tengah-tengah ruas jalan ini dipasang untuk mengantisipasi pengendara jalan yang memenuhi sisi sebelah barat, ini dimaksudkan supaya pengendara jalan saat lampu merah tidak berhenti terlalu ke barat. memang efektif digunakan karena pengendara motor akan berhenti di sebelah timur marka pemisah jalan.
Namun perlu ditinjau kembali pembuatan marka jalan yang terkesan kurang tinggi, justru saat hujan pengendara tidak mengetahui adanya marka pembatas jalan yang dipasang karena kurang tinggi, begitu juga pada malam hari garis atau tulisan marka tidak menyala jika terkena sorot lampu motor yang lewat. Alhasil pengendara nyaris menabrak marka yang dibuat oleh salah satu operator seluler, entah marka jalan itu dimaksudkan sebagai pemisah ruas jalan atau hanya untuk promosi belaka. Hendaknya perlu di tinjau ulang perlu tidaknya marka itu digunakan, jika masih perlu seharusnya pihak Satlantaslah yang harusnya berperan.