Sukoharjo — Pemilik kos-kosan di Desa Kwarasan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Siti Mutmainah, membantah telah mengusir tiga perawat RSUD Bung Karno, Solo. Menurutnya, ketiga perawat tersebut dengan sukarela bersedia pindah kos tanpa ada pemaksaan apalagi pengusiran.
“Saya mendapatkan informasi dari Kepala Puskesmas Grogol terkait status RSUD Bung Karno yang menjadi RS khusus Covid-19. Suami saya menjadi takut karena sebelumnya dia mempunyai riwayat penyakit cukup serius, dan meminta saya untuk mengimbau agar mereka (tiga perawat RSUD Bung Karno —Red) mencari kos lain,” kata Siti Mutmainah, Selasa (28/4).
Siti mengakui, dengan berat hati mengirimkan pesan singkat melalui Whatsapp (WA) kepada tiga perawat tersebut dengan baik-baik tanpa paksaan untuk mencari tempat kos lain. Hal ini terpaksa dilakukan demi keamanan serta untuk kebaikan bersama.
Atas permintaan ini, ketiga perawat bisa menerima dan Jumat (24/4) siang mereka mengemasi barang mereka. Siang, sebagian barangnya dikirim dengan ojek online. Sorenya diambil dengan ambulan serta mobil Elf dari RSUD Bung Karno karena dari perwakilan pihak rumah sakit menyampaikan ketiganya diberikan tempat di mess rumah sakit.
“Kami dari keluarga diwakili bapak pada saat itu, sudah meminta maaf kepada ketiga perawat maupun manajemen RSUD Bung Karno. Jadi, sebenarnya tidak ada maksud dari kami untuk mengusir mereka. Kami bilang ke anak-anak, ini untuk keamanan bersama,” tandasnya.
Disebutkan, ketiga perawat tersebut bernama Intan yang sudah tinggal selama 8 bulan 10 hari. Kemudian Rahmawati, warga Panularan Solo yang masuk tanggal 22 April, dan Siska Mustika, warga Boyolali yang pada 23 April baru minta izin masuk.