Solo – Polemik yang kembali membayangi Persis Solo, membuat kelompok suporter setianya ikut bereaksi. Baru-baru ini, bek natural Persis asal Kamerun, Bruno Casimir diberhentikan dari status pemain.
Sang pemain menyuarakan aspirasi rekan-rekannya, perihal hak pemain di masa force majeure kompetisi Liga 2 akibat wabah virus Corona. Alih-alih mendapatkan jawaban menyenangkan dari manajemen, Bruno malah didepak manajemen klub, dengan alasan tidak ada kecocokan.
Pasoepati sebagai fans fanatik Persis, menilai keputusan manajemen dengan memberhentikan Bruno Casimir adalah sikap yang arogan.
“Saya rasa tindakan manajemen Persis cukup arogan dan disayangkan. Kenapa pemain tidak dijelaskan duduk perkara yang sebenarnya soal hak dan kewajiban pemain. Namun justru diputus kontraknya,” terang Presiden Pasoepati, Aulia Haryo Suryo saat dihubungi Timlo.net, Rabu (29/4).
Pihaknya khawatir pemutusan kontrak sepihak itu menjadi preseden buruk bagi tim secara keseluruhan. Apalagi jika alasannya karena inisiatif Bruno yang menjembatani keresahan para pemain terkait keterlambatan gaji.
“Bruno juga belum mendapat surat resmi terkait kontraknya diputus. Saya tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi di internal manajemen Persis. Tapi alangkah baiknya semua bisa dibicarakan baik-baik,” tuturnya.