Timlo.net – Pemkab Wonogiri belum berniat menerapkan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pandemi covid-19. Meskipun, sejumlah wilayah di sekitar Wonogiri sudah berstatus zona merah.
“Memang kabupaten tetangga seperti Sukoharjo, Solo, Ponorogo dan Pacitan zona merah. Tapi, ada yang harus dicermati adalah implementasi program PSBB ini, menurut PP 21 tahun 2020 bahwa PSBB itu diselenggarakan dengan beberapa syarat dan pertimbangan. Maka, kami belum mengajukan PSBB karena sejumlah indikator belum terpenuhi,” ujar Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Minggu (3/5).
Dalam pengajuan PSBB Bupati Wonogiri menyatakan bahwa ada syarat dan pertimbangan atau indikator yang harus terpenuhi sebelum program itu diajukan kepada Kemenkes. Yakni epidemiologi, faktor penyebaran, jumlah kasus dan korban. Selain itu, faktor kesiapan perangkat keamanannya juga perlu diperhatikan.
“Sementara itu, pertimbangannya ketika PSBB diberlakukan di Wonogiri efisienkah? efektifkah?” kata dia.
Dengan kondisi geografis Wonogiri seperti ini Bupati menilai program PSBB tidak tepat diberlakukan di Wonogiri. Dia menyebut bahwa untuk pemenuhan program tersebut, kesiapsiagaan aparat juga harus diperhitungkan.
“Aparat keamanan ketika PSBB diberlakukan perlu diperhitungkan dalam menjaga keamanan penduduk Wonogiri ini. Jika jumlah aparat keamanan (Polri/TNI) di Wonogiri saat ini jumlahnya 1.200 orang dengan topografi wilayah seluas ini mampukah mereka?” tuturnya.
Bupati Joko Sutopo menambahkan dengan prasyarat yang diatur didalam PP 21 tahun 2020 dalam pemberlakuan program PSBB belum terpenuhi. Menurut Bupati berdasar angka-angka kasus yang ditampilkan tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 dirinya berkeyakinan jika program itu belum tepat diterapkan.
“Yang kita lakukan saat ini adalah memperkuat sosialisasi berbasis kultural agar nanti bisa membangun satu relasi pengamanan berbasis kesadaran. Keyakinan saya ini dengan dukungan data dan fakta,” tandasnya.
Sementara data yang dihimpun dari http://wonogirikab.go.id/index.php/info-corona/ secara kumulatif ada 10 kasus warga Wonogiri yang terkonfirmasi terpapar corona. Empat diantaranya sudah sembuh, lima orang masih dirawat, masing-masing satu orang dirawat di RS Bhayangkara Semarang, satu orang di RS Moewardi Solo, satu orang di RSUD Wonogiri, dua orang isolasi mandiri dan satu orang meninggal dunia.
PDP kumulatif berjumlah 45 orang. Tiga masih dirawat sedangkan 41 lainnya sudah sembuh. Satu orang lain dinyatakan meninggal dunia dengan status negatif corona.
ODP secara kumulatif berjumlah 625 orang. 215 diantaranya masih dalam proses pemantauan dan 410 orang sudah selesai pemantauan.
Editor : Dhefi Nugroho