Solo – Tanggapan pro dan kontra mengalir perihal wacana turnamen pengganti kompetisi yang disiapkan PSSI. Turnamen rencananya digelar September mendatang, untuk menggantikan kompetisi jika terpaksa harus diakhiri.
Peserta Liga 2, Persis Solo dengan tegas menolak wacana turnamen yang digagas federasi. Alasannya adalah turnamen tidak memiliki nilai apapun, terutama tiket promosi dan degradasi sebagai tujuan dari kompetisi.
“Kalau hanya turnamen biasa, kami rasa semua klub pasti keberatan. Klub peserta itu kan berlomba untuk bisa promosi atau tampil di kasta tertinggi. Itu adalah inti setiap digelarnya kompetisi,” beber manajer tim Persis Solo, Hari Purnomo kepada Timlo.net, Senin (4/5).
Selain itu menurutnya, kompetisi pengganti tidak sebanding dengan persiapan tim selama ini. Seperti Persis Solo yang telah menyiapkan skuad sejak November 2019 sebagai bukti keseriusan menyambut Liga 2 2020.
Kabarnya tim berjulukan Laskar Sambernyawa telah menghabiskan dana mencapai Rp5 miliar selama pembentukan tim dan masa persiapan menghadapi Liga 2 2020. Persis termasuk tim yang belum sempat memainkan pertandingan perdana Liga 2 musim ini.
“Kami masih berharap keadaan segera membaik sehingga Liga 2 dapat digelar. Termasuk persiapan para tim peserta dan kami selama ini juta tidak menjadi sia-sia,” tukas Hari Purnomo.