Karanganyar — Pengguna jalan tol sepi berpengaruh pada keuangan PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN). Ironisnya, perusahaan ini tak bisa menaikkan sesuka hati tarif jasa penggunaan jalan tol. Di sisi lain, PT JSN harus menanggung utang bank yang tak sedikit untuk permodalan usaha.
“Pembayaran kewajiban ke bank menjadi PR (pekerjaan rumah) kami. Harapannya mendapat relaksasi angsuran pinjaman dari bank dan pembayaran bunganya,” kata Dirut PT JSN, Ari Wibowo kepada wartawan, di Karanganyar, Jumat (8/5).
Sebagaimana diberitakan, traffic tol Solo-Ngawi anjlok hingga 60 persen selama pandemo Virus Corona, di mana sejumlah daerah memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Bersakala Besar). Lalu lintas harian maksimal hanya 5 ribu kendaraan saja. Padahal dibandingkan tahun lalu yang 35 ribu kendaraan perhari, kondisi sekarang terhitung kritis.
“Trafficnya sudah di bawah normal,” kata Ari Wibowo.
Terlepas dari persoalan tersebut, PT JSN tetap menyediakan fasilitas jalan tol di momentum Lebaran, seperti posko, patroli, rest area, SPBU, tempat makan dan sebagainya.
“Fasilitas jalan tol tetap. Petugas juga bersiaga di pos-pos strategis,” ujarnya.