Boyolali — Berdasarkan data di laman covid19.boyolali.go.id, Senin (11/5), tercatat pasien positif Covid-19 di Kabupaten Boyolali sebanyak 15 orang, dengan perincian 12 masih dirawat, 2 sembuh dan 1 meninggal dunia.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali kembali merilis penambahan kasus ke 015 di Kota Susu pada Sabtu (9/5) siang. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina di lobi kantornya dalam jumpa pers dengan kalangan media. Kasus ini diderita oleh warga Kecamatan Teras dengan inisal PW, dengan posisi saaat ini berada di RS Darurat Covid-19 Boyolali.
“Kemarin (Jumat, 8/5), Dinas Kesehatan menerima lagi hasil pemeriksaan laboratorium PCR [polymerase chain reaction] atas sampel surat yang dikirimkan ke laboratorium Rumah Sakit UNS yang menyatakan hasil pemeriksaan PCR positif Covid-19 untuk saudara PW Saudara PW ini berdomisili di Kecamatan Teras dan kasus ini kita beri tanda kasus 015,” terang wanita dengan panggilan akrab Lina ini.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Lina, kasus PW ini ternyata berkaitan dengan kasus 02. Seperti diketahui pasien 02 saat ini sudah meninggal dunia yang telah diketahui positif terlebih dahulu karena saat itu berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Meski dinyatakan positif, kondisi PW dalam kondisi ketahanan tubuh yang baik. Jadi Dinkes Boyolali menyimpulkan bahwa PW merupakan pembawa virus dari lokasi lain, terlebih saat itu yang bersangkutan kembali dari pekerjaannya sebagai anak buah kapal (ABK).
“Ini menjadi keprihatinan kita bersama bahwa ternyata adanya kasus-kasus positif yang ditemukan akhir-akhir ini mencerminkan bahwa penularan Covid-91 di Boyolali ini sudah terjadi transmisi atau penularan lokal. Kalau dulu–dulu karena ada riwayat perjalanan tapi yang terakhir–terakhir ini ternyata sudah menular kepada kerabat atau kepada kontak erat yang ada di sekitarnya,” imbuh Lina –seperti dilansir laman boyolali.go.id.
Selanjutnya pihaknya berharap kasus ini dapat meningkatkan kewaspadaaan masyarakat karena sudah ada penularan lokal. Penerapan pembatasan fisik dan pemakain masker untuk dapat dilakukan dengan disiplin oleh warga. Dengan adanya kerjasama yang baik penularan Covid-19 di Boyolali bisa dihentikan, karena kalau kepatuhan masyarakat masih rendah otomatis potensi penularan akan terjadi kapan saja dan dimana saja.
“Karena sekarang dengan adanya penularan lokal atau transmisi lokal ini tidak menutup kemungkinan bahwa penularan ini akan terjadi di mana saja di lokasi yang tidak diduga dan disangka-sangka. Salah satu lokasi yang berpotensi menyebabkan penularan itu adalah lokasi- lokasi di mana orang masih mengadakan kegiatan yang jumlahnya banyak,” tegasnya.
Editor : Marhaendra Wijanarko