Solo — Jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) di Kota Solo bertambah delapan orang, Rabu (13/5). Tujuh di antaranya diduga tertular dari pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka ditetapkan PDP setelah hasil rapid tes mereka reaktif.
“Ini sebagian besar anggota keluarga tapi ada juga jama’ah satu masjid,” kata Ketua Pelaksana Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani saat jumpa pers di Balaikota Solo.
Ia merinci tujuh orang tersebut terdiri dari empat orang laki-laki usia 2, 17, 33, 58 dan tiga orang perempuan usia 37, 55, dan 31 tahun. Sebagian besar merupakan anggota keluarga dari pasien positif Covid-19.
Sebelumnya, satu warga Joyontakan terkonfirmasi positif Covid-19 7 Mei lalu. Pemkot Solo langsung melakukan contact tracing (penelusuran kontak) terhadap pasien tersebut. Kontak erat pasien diharuskan menjalani rapid test.
“Saya tidak tahu yang di-rapid test berapa. Tapi yang positif tujuh itu,” katanya.
Ahyani mengingatkan hasil rapid test reaktif belum bisa menjadi dasar menetapkan status Covid-19. Pasalnya, penegakan diagnosa Covid-19 harus didasarkan pada hasil tes RT-PCR dari laboratorium yang ditunjuk.
“Ini masih penelitian lagi. Hasil tes swab (RT-PCR) belum ada hasilnya. Nanti dari laboratorium UNS,” katanya.
Selain tujuh orang itu, Kota Solo juga mendapat tambahan satu PDP dari Kelurahan Karangasem. PDP baru itu adalah anak usia 11 tahun.
“Yang ini belum tahu tracing dari mana,” katanya.
Hingga hari secara kumulatif tercatat 27 kasus positif Covid-19. Sebanyak 17 pasien dinyatakan sembuh, 6 pasien masih dalam perawatan, dan 4 pasien meninggal dunia. Sedangkan PDP tercatat 158 dengan rincian 23 dalam perawatan, 104 sembuh, dan 26 meninggal.
“Untuk ODP ada total 306. Tapi hanya dua yang dirawat. Yang lain sebanyak 304 rawat jalan melalui puskesmas.
Editor : Wahyu Wibowo