Solo – Kondisi pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) langsung direspon oleh Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dengan menerjunkan 2.045 mahasiswa dan 95 dosen pembimbing lapangan dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNS Covid-19. Dalam pelaksanaannya, KKN UNS Covid-19 mencakup 25 provinsi di 165 kabupaten/ kota.
Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho mengatakan, KKN UNS Covid-19 merupakan salah satu bentuk kepekaan UNS dalam merespon situasi krisis akibat pandemi Covid-19.
“UNS harus responsif terhadap situasi. Ada disrupsi layanan Tri Dharma Perguruan Tinggi di masa krisis corona, ada teaching learning dengan pembelajaran secara online dan project based learning rekognisi SKS untuk program merdeka belajar, dan bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan KKN Tematik Covid-19,” ujar Prof Jamal saat menjadi salah satu pembicara dalam webinar bertajuk ‘KKN Kebencanaan di Era Pandemi Covid-19’ yang digelar oleh Pusat Studi Bencana (PSB) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS, Solo, Jumat (15/5).
Di hadapan peserta webinar, Prof Jamal menerangkan maksud dan tujuan UNS dalam melaksanakan KKN. Diantaranya adalah mewujudkan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang pengabdian kepada masyarakat, membantu mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang dapat membawa manfaat bagi masyarakat, dan melatih mahasiswa agar dapat berpartisipasi dalam memberikan kontribusi bagi pembangunan.
Agar dalam implementasi KKN UNS Covid-19 dapat berjalan sesuai harapan, Prof Jamal menyebut ada tiga sasaran masyarakat yang masuk dalam program KKN UNS Covid-19.
“Ada tiga, yaitu masyarakat umum yang tidak terkena dampak sosal-ekonomi akibat PHK, masyarakat yang terkena dampak sosial-ekonomi akibat PHK yang lokasinya berada di lokasi mahasiswa berada saat ini yang rentan dengan Covid-19, dan masyarakat yang terkena dampak dimana masyarakat itu ada di lokasi mahasiswa UNS yang berstatus PDP, ODP, dan OTG,” lanjut Prof. Jamal.