Solo – Sejumlah pelaku wisata asal Cina mengaku ketagihan bermalam di Kota Solo. Mereka pun menginginkan adanya kemasan paket wisata yang terintegrasi antara Solo dengan daerah-daerah di sekitarnya.
Hal itu diungkapkan General Manager Garuda Indonesia Solo, Sjamsuddin, kepada wartawan, di sela-sela Farm Trip pelaku wisata asal Cina, di Hotel Lor In, Jumat (6/5). Ia pun menyatakan, peserta Farm Trip cukup puas berkunjung ke Kota Solo.
“Peserta cukup puas, bahkan merasa kurang melihat obyek-obyek wisata,” kata Sjamsuddin. Diuraikan, peserta sangat antusias dengan pariwisata Soloraya dan begitu tertarik dengan souvenir lokal.
Lantaran ketertarikan itu, Sjamsuddin menyatakan, kalangan pelaku wisata asal Cina menghendaki adanya paket yang mengintegrasikan destinasi wisata antara Yogyakarta, Solo dan Semarang.
“Kita memang nggak bisa berdiri sendiri. Harus ada koordinasi dengan kota-kota itu untuk mengombinasikan dengan obyek-obyek wisata mereka,” ujarnya. Lebih jauh, Sjamsuddin menilai industri pariwisata di Solo belum digarap secara komprehensif.
Pasalnya, sebagai kota wisata, Solo belum banyak memiliki sentra-sentra souvenir. Untuk itu, pihaknya mengharapkan agar pemerintah kota (Pemkot) menggandeng industri kecil demi pengembangan pariwisata Solo.
Sementara itu, group leader pelaku wisata asal Cina, Linda Li Zong Yin, menyatakan kepuasannya menikmati wisata Kota Solo. Ia pun berjanji bakal mempromosikan pariwisata Kota Bengawan di negara asalnya, khususnya di Beijing.