Solo — Banyaknya pengangguran di Indonesia lantaran kurang adanya lapangan pekerjaan yang ada di pedesaan. Sehingga, banyak pemuda di pedesaan berbondong-bondong menuju ke perkotaan untuk mencari penghidupan.
“Memang, saat ini lapangan pekerjaan sangat terbatas. Banyak, mereka para pemuda pedesaan yang mengadu nasib ke kota-kota besar mencari lapangan pekerjaan,” kata Anggota DPR-RI Komisi VII, Rahayu Saraswati dalam Diskusi Ekonomi Milenial yang diadakan di Ralana Resto Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jumat (23/11) siang.
Menurutnya, lapangan pekerjaan di pedesaan perlu diciptakan. Perhatian pemerintah untuk menciptakan peluang usaha di pedesaan dinilai gagal saat ini. Pasalnya, masih banyak pemuda desa-desa khususnya di wilayah Solo Raya ini hijrah ke perkotaan. Padahal, banyak sekali peluang di pedesaan yang belum dikelola maksimal.
“Misalnya Karanganyar, banyak sekali kawasan disana yang belun tereksplor secara sempurna. Padahal, dapat meningkatkab income masyarakat jika pengelolaannya benar,” ungkap Politisi Gerindra itu.
Selain itu, putri pengusaha Hasyim Djoyohadi Kusumo itu juga menyoroti masih rendahnya sumber daya manusia yang ada di pedesaan. Rahayu mencontohkan, Negara Korea Selatan yang tidak memiliki sumber daya alam sama sekali mampu menciptakan berbagai brand bertaraf internasional. Sedangkan di Indonesia yang diberkahi dengan kekayaan alam justru kurang dikenal di mata dunia.
“Pemerintah perlu memberikan perhatian untuk meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Dengan begitu, mereka mampu bersaing dan melihat peluang ditempat mereka tinggal,” tegasnya.
Diakhir paparannya, Rahayu menyampaikan jika generasi milenial saat ini jangan takut untuk memulai usaha. Dengan perkembangan teknologi saat ini, peluang usaha apapun yang digeluti tentu dapat dengan mudah dikenalkan ke khalayak luas.
“Jangan takut mencoba. Gagal adalah yang lumrah dalam memulai usaha,” pesan Rahayu.
Editor : Wahyu Wibowo