Solo – Sejumlah pengusaha mebel dan kayu yang tergabung dalam Sedulur Kayu dan Mebel (Sekabel) Indonesia menyalurkan bantuan untuk Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo Zoo, Selasa (19/5). Bantuan senilai Rp 50 juta itu diserahkan kepada Wakil Walikota Achmad Purnomo.
Ketua Umum Sekabel Indonesia, Setyo Wisnu Broto mengaku terkaget-kaget mengetahui luasnya dampak Covid-19. Tak hanya aspek kesehatan dan ekonomi masyarakat, wabah yang bermula sejak Desember 2019 itu rupanya juga menyulitkan perawatan satwa di kebun binatang di Solo itu.
“Selama ini kita tahunya masyarakat saja yang terdampak. Karena tidak bisa bekerja, akhirnya mereka butuh bantuan. Namun ternyata satwa di Solo Zoo juga ikut terdampak. Padahal di sana banyak sekali satwa langka yang harus kita jaga bersama,” katanya.
Bantuan yang diserahkan berupa uang tunai yang diserahkan kepada Manajemen TSTJ melalui Pemkot Solo. Sekabel menyerahkan sepenuhnya pemanfaatan dana tersebut kepada manajemen Solo Zoo.
“Terserah mau dipakai untuk apa. Karena kemarin kami dapat informasi bahwa kebanyakan pegawai Solo Zoo tidak berstatus PNS. Artinya, mereka digaji dari penjualan tiket. Kalau kebun binatangnya tutup, manajemen tentu membutuhkan dana dari sumber lain,” katanya.
Total bantuan yang disalurkan Sekabel mencapai Rp 200 Juta. Selain bantuan untuk TSTJ, Sekabel juga menyalurkan bantuan berupa alat pengaman diri (APD) untuk tenaga medis dan bahan kebutuhan pokok untuk masyarakat yang membutuhkan. Bantuan APD disalurkan melalui Pemkot untuk didistribusikan ke rumah sakit sementara bantuan bahan pokok didistribusikan langsung kepada masyarakat melalui Korem 074/Warastratama.
“Awalnya kami memang menggalang dana dari anggota untuk TSTJ. Terkumpul Rp 200 Juta. Tapi usulan beberapa teman, bantuannya kalau bisa tidak hanya untuk TSTJ saja. Akhirnya sebagian kami wujudkan 500 paket sembako dan APD,” katanya.
Untuk penyaluran paket sembako, Sekabel merangkul Babinsa dan Ketua-ketua RT untuk mendata warga yang membutuhkan. Sehingga bantuan disalurkan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
“Kita mengidentifikasi benar-benar yang real, karena kita butuh data valid makanya kita menggandeng Korem dan jajarannya sampai ke Babinsa untuk disampaikan,” katanya.
Terpisah, Achmad Purnomo mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan dari Sekabel untuk TSTJ. Pasalnya, kondisi TSTJ yang tidak beroperasi sejak pertengahan Maret lalu cukup memberatkan manajemen untuk pemeliharaan satwa.
“Karena yang terdampak bukan hanya manusia tapi juga satwa. Karena itu bantuan ini sangat berarti bagi kelangsungan satwa di TSTJ. Semoga bisa dimanfaatkan dengan baik,” ucapnya.
Editor : Ari Kristyono