Timlo.net
No Result
View All Result
Timlo.net
  • Timlo.tv
  • Tentang Kami
  • Kontak
No Result
View All Result
Minggu, 7 Maret 2021
  • Seni Budaya
    • Umum
    • Sosok
  • Bisnis
    • Umum
    • Event
    • Inspirasi
  • Pendidikan
    • Umum
    • Sosok
  • Olah Raga
    • Umum
    • Bola
    • Sosok
    • Jadwal Siaran
  • Sosial
    • Umum
    • Kota
    • Event
    • Sosok
  • Wisata
    • Umum
    • Kuliner
    • event
  • Gaya Hidup
    • Umum
    • Teknologi
    • Kesehatan Umum
    • Busana
    • Sosok
  • Nasional
    • Umum
    • Politik
    • Ekonomi
    • Artis
    • Marketing
  • Manca
    • Umum
    • Teknologi
    • Film
    • Unik
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Info Solo
    • Jadwal Kereta Api
    • Jadwal Pesawat
    • Jadwal Travel
    • Form Konsultasi
    • Telepon Penting
  • Indeks


  • Seni Budaya
    • Umum
    • Sosok
  • Bisnis
    • Umum
    • Event
    • Inspirasi
  • Pendidikan
    • Umum
    • Sosok
  • Olah Raga
    • Umum
    • Bola
    • Sosok
    • Jadwal Siaran
  • Sosial
    • Umum
    • Kota
    • Event
    • Sosok
  • Wisata
    • Umum
    • Kuliner
    • event
  • Gaya Hidup
    • Umum
    • Teknologi
    • Kesehatan Umum
    • Busana
    • Sosok
  • Nasional
    • Umum
    • Politik
    • Ekonomi
    • Artis
    • Marketing
  • Manca
    • Umum
    • Teknologi
    • Film
    • Unik
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Info Solo
    • Jadwal Kereta Api
    • Jadwal Pesawat
    • Jadwal Travel
    • Form Konsultasi
    • Telepon Penting
  • Indeks
No Result
View All Result
Home Pendidikan

Kajian Prof. Haedar Nashir Keberagaman dalam Perspektif Islam

20 Mei 2020 , 03:02 WIB
| 
Tyo Eka - Timlo.net
in Pendidikan, Tak Berkategori, Umum
0 0
Kajian Prof. Haedar Nashir  Keberagaman dalam Perspektif Islam

Ketua Umum Muhammadiyah, Prof. Dr. KH. Haedar Nashir,| Humas UNS

SOLO – Kajian tarawih daring Universitas Sebelas Maret kembali digelar. Tema Keberagaman dalam Perspektif Islam dibawakan oleh Ketua Umum Muhammadiyah, Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si. Kajian daring dilakukan melalui aplikasi Zoom Meeting dan bisa diakses oleh masyarakat secara langsung dari akun Youtube milik UNS.
Sebelum kajian daring dimulai, mahasiswa Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian, Amar Ibnu Hasan membacakan lantunan ayat suci Alquran. Selain itu pada kesempatan ini diinformasikan pula terkait galang donasi untuk melawan Covid-19 yang dilakukan oleh UNS. “Dalam waktu dekat dana yang sudah terkumpul akan disalurkan kepada mereka yang membutuhkan,” ungkap Rektor UNS Prof Dr. Jamal Wiwoho melalui telepon seluler, di Solo, Selasa (19/5).
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Haedar menjelaskan, apa yang disampaikan, bukan saja tentang keberagaman tetapi juga mengenai keberagamaan (kehidupan beragama) dalam perspektif islam. Masalah yang kini dihadapi oleh Indonesia bukan saja keberagaman yang dimaknai sebagai beragamnya konteks agama, budaya, sosial dan ekonomi. “Tetapi ada dimensi keberagamaan yang melekat didalamnya. Hal ini tentu berpengaruh terhadap tatanan sosial masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
Ketua Umum Muhammadiyah mengemukakan, terdapat dua kecenderungan sikap dan pandangan keberagamaan yang kini ada di masyarakat, khususnya umat islam. Pandangan pertama mencoba mengaktualisasikan agama di dalam konteks situasi yang saat ini sedang darurat kemudian melahirkan pandangan agama sebagai solusi dalam menangani kasus Covid-19. Seperti beberapa organisasi islam mencoba memberikan solusi dengan memperbolehkan untuk beribadah di rumah tetapi tetap memperhatikan rukunnya.
“Keberagamaan kita menjadi solusi bagi persoalan umat dan bangsa. Agama menjadi pemecah masalah, menjadi problem solver dalam konteks pelaku agama itu sendiri,” tutur Haedar.
Tetapi di waktu yang sama masih berkembang pandangan bahwa dengan kondisi saat ini aktivitas beribadah bisa dilaksanakan seperti biasa. Sebagian masyarkat tersebut belum adaptif dan bisa menerima cara keberagamaan yang lain. Padahal kondisinya jelas bahwa masyarakat tidak diperbolehkan melakukan aktivitas berkerumun. Hal tersebut tentu memicu pro dan kontra di masyarakat.
Selanjutnya pemahaman keagaamaan yang bersifat moderat penting untuk mulai dikonstruksikan. Dimana ketika terjadi situasi perbedaan pandangan yang cukup ekstrim masyarakat bisa mengatasinya. Seperti saat satu pandangan menilai syariat harus dijalankan sedangkan satunya menilai tidak perlu melakukan apapun dalam situasi yang sama-sama darurat. Maka perlu mencari titik tengah yang sesuai dengan syariat dan bisa dijalankan umat beragama.
“Dalam kondisi tersebut yang terpenting untuk dimiliki adalah kematangan kita beragama dan kedewasaan kita dalam keberagaman,” pesan Haedar.
Saat proses diskusi dengan audiens dibuka, Prof. Haedar menambahkan bahwa saat ini nilai gotong royong telah luntur. Secara praktis gotong royong kini mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Hal ini terjadi karena masyarakat terbuai dengan julukan tersebut. Nilai gotong royong lebih sering dilihat sebagai sebuah teori tanpa adanya bukti. Keberagaman latar belakang tentu membutuhkan satu perekat yang bisa menjaga persatuan. Salah satunya nilai gotong royong ini bisa merekatkan hubungan sesama warga Indonesia. Maka secara praktik gotong royong harus kembali digencarkan, terutama dimasa sekarang saat Indonesia sedang menghadapi masalah. Tokoh masyarakat, artis, dan influencer bisa menjadi contoh untuk membangkitkan kembali nilai gotong royong.

BacaJuga

Gunung Bromo UNS bakal Dijadikan Kawasan Wisata

SMA IT Nur Hidayah Selenggarakan Wisuda Tahfidzul Quran

Mahasiswa UNS Kembangkan Budidaya Stroberi di Boyolali

Editor : Ari Kristyono
Tags: Prof. Haedar Nashirtarawih daring UNSUniversitas Sebelas Maret

Related Posts

Prodi Sastra Inggris FIB UNS Dapat Akreditasi A
Pendidikan

Bencana Alam Marak, UNS Galang Dana Kepedulian

25 Januari 2021
Polemik Pemindahan Ibukota, Ini Tanggapan Pengamat UNS 
Pendidikan

Fungsi Pengawasan Majelis Pengawas Notaris Dibahas UNS

26 September 2020
Mahasiswa UNS Ciptakan Senam Irama Adaptif untuk Tunanetra
Pendidikan

Mahasiswa UNS Ciptakan Senam Irama Adaptif untuk Tunanetra

23 September 2020
Ekonom UNS: Oktober Mungkin Resesi, Tapi Krisis Bisa Dihindari
Bisnis

Ekonom UNS: Oktober Mungkin Resesi, Tapi Krisis Bisa Dihindari

13 September 2020
Rektor UNS Tantang Guru Besar Baru Perangi Krisis Covid dan Ekonomi
Pendidikan

Rektor UNS Tantang Guru Besar Baru Perangi Krisis Covid dan Ekonomi

8 September 2020
UNS Siapkan Kamar Hotel untuk Civitas Academica eks Pasien Covid-19
Pendidikan

UNS Siapkan Kamar Hotel untuk Civitas Academica eks Pasien Covid-19

22 Juli 2020
loading...

Terkini

Tim Indonesia Gagal di Swiss Terbuka, Ini Evaluasi Pelatih

Tim Indonesia Gagal di Swiss Terbuka, Ini Evaluasi Pelatih

7 Maret 2021
Malam Ini, Timnas SEA Games Tantang Bali United

Malam Ini, Timnas SEA Games Tantang Bali United

7 Maret 2021
Aktivitas Gunung Merapi Fluktuatif, Warga Diminta Aktifkan Ronda

Aktivitas Gunung Merapi Fluktuatif, Warga Diminta Aktifkan Ronda

7 Maret 2021
Boyolali Targetkan Sumbang Stok Beras Nasional 44 Ribu Ton

Boyolali Targetkan Sumbang Stok Beras Nasional 44 Ribu Ton

7 Maret 2021
Gunung Bromo UNS bakal Dijadikan Kawasan Wisata

Gunung Bromo UNS bakal Dijadikan Kawasan Wisata

7 Maret 2021





  • Kontak
  • Tentang Kami
  • Radio
  • Loker
  • Timlo.tv
  • Pedoman Media Siber
Telepon Kami : +62-271-626499

Copyright © 2021 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Sosial
  • Bisnis
  • Seni Budaya
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Olah Raga
  • Nasional
  • Manca

Copyright © 2021 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In