Wonogiri – Kematian seorang ibu rumah tangga, berinisial J (53) warga Paranggupito dimakamkan dengan protokol covid-19. Untuk antisipasi, protokol kesehatan tetap dijalankan. Sejumlah anggota keluarga yang bersangkutan harus menjalani karantina mandiri.
“Karena yang bersangkutan ini dari Semarang (zona merah) maka dalam pemakamannya dilakukan dengan protokol covid-19,” ungkap Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Joko Sutopo, Rabu (20/5).
Menurut dia, selama ini J berdomisili di Semarang. Dia bekerja sebagai perawat lansia. Di Semarang J sempat mengalami sakit beberapa waktu.
Oleh suami dan anaknya, dia dijemput dengan mencarter mobil pada 13 Mei lalu. Di rumah dua hari, J dibawa ke rumah sakit di kecamatan setempat.
“Dari hasil pemeriksaan itu diketahui bahwa yang bersangkutan memiliki riwayat hipertensi panyakit bawaan(komorbit) lainnya,” beber Bupati.
Selang sehari atau 16 Mei, menurut Joko Sutopo, ada pemeriksaan ulang pada J. Lalu 17 Mei kondisi J semakin kritis dan pada 18 Mei meninggal dunia.
“Awalnya penanganannya bukan protokol covid-19, karena ada penyakit komorbitnya. Tapi, sebagai upaya antisipasi maka dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif. Selain itu, kami juga mengambil sampel untuk uji swab,” terangnya.
Langkah lain yang diambil paska kejadian itu, langsung dilakukan tracking kontak erat dengan yang bersangkutan dan screening baik kontak sedang maupun kontak erat.
“Sudah kita perintahkan Puskesmas terdekat untuk segera melakukan karantina. Termasuk kontak erat dalam hal ini keluarganya yang menjemput, menggendong, ngerokin juga dikarantina,” ujarnya.
Ditambahkan, dari hasil screening awal, kontak erat maupun warga yang menjenguk korban (kontak sedang-red) di rumah diketahui dalam kondisi baik-baik saja. Ia menyatakan bahwa ada delapan warga yang pernah kontak erat dengan korban yang saat ini menjalani karantina mandiri.
Bupati menyatakan, karena korban selama ini berdomisili di Semarang maka statusnya masuk dalam ODP. Ketika hasil rapid testnya reaktif maka statusnya menjadi PDP.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri, Adhi Dharma menyatakan jika pasien J asal Kecamatan Paranggupito tersebut belum kemungkinan positif terpapar covid-19. Pemeriksaan baru berdasarkan hasil rapid test. Sebab, sampai saat ini hasil test Swab yang dikirim ke laboratorium RS Moewardi, Solo belum keluar.
Editor : Dhefi Nugroho