Timlo.net — Pemerintah Kabupaten Klaten mengimbau pelaksanaan Salat Idul Fitri 1441 H yang bakal jatuh di hari Minggu (24/4) dilakukan dengan cara sederhana bersama keluarga inti di rumah masing-masing. Hal ini ditempuh mengingat pandemi wabah Covid-19 di Kabupaten Klaten yang dinilai masih cukup tinggi.
Seruan itu tertuang dalam Surat Edaran Bupati Klaten Nomor 003/296/02 Tahun 2020 tanggal 20 Mei 2020 tentang Himbauan Pelaksanaan Sholat Idhul Fitri 1441 Hijriyah di Tengah Pandemi Wabah Covid-19 yang ditandatangani Bupati Klaten Sri Mulyani.
“Mempertimbangkan kasus penyebaran wabah Covid-19 di Kabupaten Klaten masih cukup tinggi. Di saat ini protokol social distancing masih tetap berlaku, yakni menghindari kerumunan massa yang berpotensi penularan Covid-19, termasuk perayaan Hari Raya Idul Fitri. Pemerintah mengimbau pelaksanaan Salat Idhul Fitri di rumah secara sederhana bersama keluarga inti,” jelas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten Ronny Roekmito, Rabu (20/5) saat wawancara via whatshapp (WA).
Ditambahkan, perayaan Idul Fitri menjadi simbol kemenangan sebulan berpuasa sekaligus sebagai syiar islam. Namun mengingat kondisi wabah Covid-19 di Klaten memaksa masyarakat harus tetap waspada dengan disiplin protokol kesehatan seperti selalui memakai masker, jaga jarak aman saat berbicara dan cuci tangan dengan sabun setiap habis beraktivitas.
Terkait pelaksanaan takbir keliling, Ronny Roekmito mengingatkan masyarakat agar takbir keliling juga dilakukan di rumah bersama keluarga.
“Di malam takbiran masyarakat untuk memperbanyak takbir, takhmid dan tahlil bersama keluarga. Tidak perlu takbiran keliling. Kebijakan pemerintah tidak berubah. Langkah ini memang sulit, tapi himbauan tidak takbir keliling ini harus ditempuh demi keselamatan masyarakat itu sendiri. Perbanyak doa, semoga wabah Covid-19 di Tanah Air segera sirna,” tegasnya –seperti dilansir laman klatenkab.go.id.
Berdasar data update Corona di website awasicorona.klatenkab.go.id per 20 Mei 2020, total pasien positif Covid-19 di Kabupaten Klaten tercatat 20 orang. Sebanyak 12 pasien telah dinyatakan sembuh dan 8 orang masih di rumah sakit rujukan.