Timlo.net — Mendekati Hari Raya Idul Fitri 1441 H, masyarakat memadati sejumlah pasar dan pusat perbelanjaan lainnya. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun menginstruksikan kepada seluruh bupati dan walikota untuk menutup mall, supermarket ataupun pasar jika pengelola tidak bisa melakukan pengontrolan ketat terhadap pengunjung.
Ganjar mencontohkan, di Kota Semarang terjadi lonjakan kasus secara signifikan akibat masyarakat masih nekat berkunjung ke pasar, mall maupun supermarket. Salah satu kejadiannya berada di Pasar Kobong.
“Karena kita terjadi peningkatan, kemarin di Semarang di Pasar Kobong ada 26 positif (Corona) dan ternyata dari Demak. Sehingga OTG (Orang Tanpa Gejala)-nya banyak. Karena ini kondisinya sudah kritis,” kata Ganjar Praanowo, di rumah dinasnya, Semarang, Jumat (22/5) –seperti dilansir laman humas.jatengprov.go.id.
Dia pun memerintahkan agar bupati dan wali kota se-Jawa Tengah untuk segera mengetatkan protokol kesehatan.
Bahkan jika masih terdapat kerumunan, Ganjar menginstruksikan agar bupati maupun walikota tidak segan bertindak tegas. Menurut Ganjar, saat ini situasinya sudah semakin membahayakan, terlebih di pusat-pusat keramaian.
“Saya minta yang tidak bisa melakukan pengontrolan ketat pada mereka yang hendak belanja di pasar, mall, supermarket, lebih baik tutup saja. Karena ini kondisinya sudah kritis. Banyak orang datang berbelanja karena sudah terima THR, banyak uang cash jadi ini sangat berbahaya,” katanya.