Solo – Pengelola Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau Solo Zoo tidak menggelar Pekan Syawalan Jurug pada Lebaran tahun ini. Penyebabnya adalah Solo masih berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) corona.
“Seharusnya event tahunan Lebaran berupa pekan Syawalan Jurug kami adakan hari ini (Minggu). Namun, karena kebun binatang tutup sejak tanggal 16 Maret lalu karena pandemi corona acara dibatalkan,” ujar Dirut TSTJ, Bimo Wahyu Widodo, Minggu (31/5).
Bimo mengatakan baru sekali ini Solo Zoo tidak mengadakan acara pekan Syawalan Jurug akibat corona. Acara pekan Syawalan Jurug biasanya dikemas dalam bentuk drama legenda Joko Tingkir dan diakhiri perebutan gunungan ketupat.
“Legenda Joko Tingkir biasanya diperankan oleh tokoh masyarakat hingga kerabat Keraton Kasunanan Surakarta. Kami sudah menginformasikan soal batalnya kegiatan tersebut pada masyarakat,” kata di.
Ia mengatakan pada Lebaran tahun lalu ada sebanyak 5.000 ketupat yang diperebutkan warga dalam bentuk dua gunungan. Ketupat merupakan bagian dari tradisi masyarakat Jawa selepas Lebaran.
“Setiap acara pekan Syawalan Jurug, Solo Zoo dipadati ribuan orang. Lebaran tahun lalu sebanyak 17.000 orang datang ke Solo Zoo mengikuti acara itu,” kata dia.
Disinggung terkait kesiapan Solo Zoo menyambut new normal Bimo mengaku masih dalam pembahasan. Ia masih berkoordinasi dengan Pemkot Solo hingga Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI).
“Belum ada persiapan menuju new normal di sektor wisata Solo. Kami tunggu arahan Wali Kota Solo,” tutup dia.
Editor : Dhefi Nugroho