Wonogiri- Berbagai cara dilakukan pelaku seni di Wonogiri untuk bertahan hidup di saat pandemi Covid-19. Salah satunya dengan menggelar konser online. Meski tak seberapa hasilnya, namun konser lewat kanal Youtube yang disiarkan langsung itu dapat menjadi pengobat rindu mereka pada panggung hiburan.
“Memang imbasnya sangat luar biasa, kami juga merasakannya. Kebetulan saya bergerak di dunia seni seperti campursari,” kata seniman asal Wonogiri Sugeng Kismanto (41) saat dikonfirmasi awak media, Kamis (11/6).
Adanya pandemi membuat seluruh rencana tanggapan konser yang diterimanya bubar ambyar. Sound system dan anak buahnya yang biasa mengurus konser baik di Wonogiri maupun luar Wonogiri tak terurus. Ia mengaku saat ini terpaksa meliburkan anak buahnya lantaran tidak ada pemasukan.
“Untuk mencukupi kebutuhan keluarga saya putar otak. Seperti kemarin waktu merebak isu maling, saya sempat jualan alat CCTV,” bebernya.
Sepinya job manggung membuat dirinya menemukan sebuah ide. Yakni menggelar konser secara online dengan menggandeng kru dan pelaku seni lainnya yang bernasib sama. Dia juga mengaku menggandeng sponsor. Konsep konser itu sederhana, ditayangkan secara live melalui Youtube yang dimilikinya.
Tentunya, dalam proses upload ada proses editing. Selain melalui Youtube, ia juga bekerjasama dengan pengusaha tv kabel dalam penayangan konsernya.
Dia mengatakan,meski menggandeng sponsor pengusaha lokal, namun begitu hasil yang didapatkan belum maksimal.Tapi hal itu tak membuat dirinya patah semangat.Ia tak menghitung berapa pendapatan yang diperolehnya, karena yang tak kalah penting konser itu dapat mengobati rindunya terhadap dunia seni.
Ia menyebut sudah dua kali menggelar konser, namun mengalami rugi besar.
“Sistemnya nanti di video itu ada tulisan sponsornya. Nominal kecil pun kita terima, di video nanti ada running text yang menyebut donaturnya. Sponsor bukan hanya berupa uang, tapi juga berwujud makanan untuk konsumsi kru dan juga artis yang didatangkan,” ceritanya.
Beruntung selama ini, ia memiliki alat-alat sendiri, sehingga dapat menekan biaya produksi. Bahkan, hari ini dia mendapatkan sponsor dari sebuah warung kopi, yang merelakan gudangnya untuk tempat konser. Nantinya, konser akan digelar tertutup, penonton disediakan layar, sehingga tidak ada kerumunan.
Sugeng juga berinisiatif merangkul pelaku seni yang ada di Wonogiri untuk bergabung dalam konser online. Tak hanya campursari bisa juga ketoprak dan lain-lainnya. Namun begitu ia tidak menjanjikan soal bayaran, hanya saja ia ingin sama-sama bekerja keras.
” Soal bayaran saya tidak berani jamin. Kita coba kerja dulu, kalau sukses dan dapat untung kita bagi rata, kalau tidak ya kita sama-sama merugi, setidaknya kita sudah berusaha. Yang jelas kami berharap pandemi corona segera berakhir dan acara hajatan dengan hiburan diperbolehkan kembali digelar,” pintanya.
Seniman lain Erick Rahardian atau yang lebih dikenal sebagai Erick Sukirgenk mengatakan seluruh seniman terdampak pandemi Corona. Dia mengaku rindu suasana manggung dengan euforia penggemarnya.Ia menyebut karena adanya pandemi tidak bisa leluasa bergerak.
“Kalau saya pribadi tetap optimis hadapi keadaan, sambut new normal dengan tetap taat aturan. Semoga masyarakat bersama pemerintah dapat bersinergi dengan baik,” tandasnya.